Terkadang aku
merasa hidup ini tak adil. Namun aku terlalu salah untuk berpikir seperti itu. Ternyata
Tuhan selalu memberi keadilan kepada setiap hamba-Nya. Tinggal bagaimana kita
menyadari diri sendiri.
Teruntuk yang
menyayangiku dengan tulus.
Terima kasih
atas segala kasih sayang yang kau berikan kepadaku. Kehadiranmu memberi warna
baru dalam setiap jejak langkahku. Kau membuat segalanya menjadi pelajaran yang
sangat berharga. Rasa sayangmu sangat indah. Meluluhkan setiap keegoisan dan
amarah.
Sayang, kau
membuat kecemasan menjadi penantian yang indah. Kau membuat kekesalan menjadi
sebuah pemahaman diri. Kau membuat amarah menjadi senyuman. Kau membuat
ketakutan menjadi sebuah kekuatan. Kau membuatku memahami kehidupan bahwa
segala yang negatif belum tentu buruk, bahwa apapun yang buruk bisa diperbaiki
dengan sebuah proses yang indah.
Apa yang kau
ucap menjadi semangat. Apa yang kau nikmati mengajarkanku untuk kunikmati juga.
Karena kesakitan selalu ada dalam hidup ini, kau selalu memberiku semangat
untuk menikmatinya. Apapun yang terjadi dan bagaimanapun kondisinya, kini aku
belajar untuk menikmati.
Karenamu, aku
melupakan harapan kepadamu. Aku merubah tujuan harapanku. Aku lebih berharap
kepada Tuhan yang menentukan takdir kita. Lewat doa aku menyayangimu. Dalam setiap
sujud, selalu ada doa untukku, kamu, dan kita.
Aku yakin, Tuhan
selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Pun untuk kita yang sedang
berjalan menemukan takdir cinta. Bagaimanapun masa depan kita, kita nikmati
setiap prosesnya.
Kini aku tak
cemas lagi tentang apa yang akan terjadi nanti. Karena yang terpenting adalah
saat ini, saat di mana yang akan menentukan masa depan.
Sayang, semoga
hidupku selalu sakinah bersamamu. Pun sebaliknya. Semoga kebahagiaan kita
selalu terjaga. Bagaimana pun akhir dari cerita kita, semoga kita saling
mensyukuri indahnya kasih sayang ini. Aamiin.