Selasa, 04 November 2014

Sapu Tangan Bapak

Bapak, usiamu sudah larut. Namun semangatmu tak kunjung surut. Engkau lelaki yang tak pernah menyakitiku. Selalu berusaha menjagaku dengan ketulusan cintamu.
Meskipun aku sudah bukan lagi anak kecil. Kau masih saja menyentuhku dengan sayang.
Bapak, aku tahu kau memiliki cara tersendiri untuk menyayangi anakmu. Kau berbeda dari yang lainnya. Kau yang setiap hari mengingatkanku untuk makan.
Kini aku sudah besar. Aku masih saja membuatmu cemas. Setiap kali aku pulang malam, Kau yang selalu setia menungguku pulang dan tak tidur.
Kata Bapak, kebahagiaan orang tua bukan dengan harta. Tapi dengan memberi rasa tenang, tidak mencemaskan orang tua. Tapi apa yang kulakukan saat ini. Aku masih belum bisa membahagiakanmu. Aku masih sering membuatmu tak tenang.
Bapak, meski tak mewarisi harta. Tapi Bapak mewarisi logika yang sering bermain di otakku. Tak jarang omongan Bapak yang menjadi nyata.
Ketika Bapak tak suka dengan lelaki pilihanku, kenyataannya lelaki itu menyakitiku. Namun ketika kutemukan lelaki yang sabar, Kau pun merasakannya. Ikatan batin kita begitu kuat. Apa yang kurasakan selalu Bapak rasakan.
Bapak, maafkan aku. Meski Bapak sering marah, tapi Bapak selalu menjadi sapu tanganku. Marahnya Bapak adalah kasih sayang.
Bapak, terima kasih atas segala kasih sayang tulusmu. Selamat ulang tahun, Bapak. Tetaplah menyinari kehidupanku. Semoga Bapak sehat selalu. Semoga di kehidupan berikutnya kita akan berkumpul kembali. Aamiin.
I love BAPAK..

Senin, 03 November 2014

Surat dari Hati kepada Cinta

Setiap perjuangan pasti dihadapkan pada proses. Meski proses itu tak mudah, aku akan tetap terus berjuang, menikmati setiap prosesnya. Meski harus menguras air mata, aku akan tetap tersenyum.
Aku percaya, setiap peristiwa yang terjadi akan membuat aku semakin kuat. Aku adalah wanita tangguh dan mandiri. Walaupun tak jarang berderai air mata, tapi aku selalu kuat menghadapi segalanya.
Cinta, ketulusanmu selalu membuatmu sabar. Maka dari itu aku akan tegar. Seburuk apapun diriku, kau selalu setia menemaniku. Maka dari itu, aku akan berjuang mempertahankanmu.
Cinta, kesabaranmu menguatkanku. Aku tidak perlu memiliki segalanya. Cukup kau di sampingku, aku akan selalu bahagia. Kau membuatku menjadi wanita hebat. Maka dari itu aku kan menyetia dengan kesabaran pula.
Cinta, kita bagai sepasang tangan dan kaki. Selalu menggenggam dan melangkah bersama. Ketika salah satu kesakitan, yg satunya akan menjadi penopang dan merangkul yang sakit juga menjadi obat.
Cinta, perjuangan ini begitu indah meski terkadang aku merasa lelah. Kita sama-sama berjuang menikmati prosesnya.
Cinta, aku ingin selalu memelukmu.