Senin, 27 April 2015

Mencintai adalah Pilihan

Mencintai adalah pilihan, akan tetapi bersamamu adalah takdir Tuhan. Dari sekian banyak manusia, Tuhan mempunyai alasan mengapa aku dan kamu harus bersatu. Dari begitu banyaknya jiwa yang ada di sampingku, aku harus bersamamu yang jauh dariku. Bahkan akupun tak pernah menduga tentang cinta ini.
Meski sering kusangkali perasaan ini. Aku mencoba tak mempercayai segala kedekatan ini. Tapi aku tak bisa menolak takdir. Jalan cintaku harus dilalui bersamamu.
Saat aku terlalu takut untuk kembali merajut cinta, kamu selalu ada mengobati hati yang terluka. Kamulah sepotong hatiku yang baru. Membawakan tawa untukku.
Namun aku masih saja tak mengerti. Masih saja ada pikiran tentang keraguan padamu. Padahal kamu nyata adanya meski tak berwujud utuh karena aku dan kamu disekat oleh jarak dan waktu. Dan jarak membuatku selalu tak menentu. Hanya rindu yang setiap hari terus bertambah. Rindu yang mengikis segala keraguan itu.
Aku menutup rapat-rapat seluruh celah di hatiku. Tak kubiarkan seorangpun memasuki ruang hati yang telah terisi olehmu. Aku tahu harapan yang terlalu tinggi akan menumbuhkan rasa kecewa. Tapi kuberanikan diri menaruh harapan padamu. Aku harus siap menanggung segala resiko. Tapi mencintaimu adalah anugerah. Aku mencintaimu di segala waktu.