
Judul : Anak Kampus
Penulis :
Aditya Bayu
Penerbit :
Checklist
Cetakan :
Pertama
Tebal Buku :
246 halaman
Blurb:
Untuk membayar biaya pendaftaran ujian masuk
universitas, gue harus menjual entok peliharaan gue, namanya Minti. Oh iya,
kalian tahu entok, kan? Ya, entok adalah hewan sejenis bebek, tapi badannya
lebih bahenol. Kalau jalan, pantatnya megal-megol kayak penyanyi dangdut.
Berat banget rasanya menjual Minti. Gue
sudah lama melihara dia. Dulu dia gue temukan di selokan lagi sendirian. Sepertinya
dia terpisah dari rombongannya. Dia terlihat bingung dan panik. Gue merasa
kasihan, lalu segera mengambilnya dan memeliharanya. Gue membesarkannya dengan
penuh kasih sayang. Kalau gue bisa menyusui, mungkin dia sudah gue kasih ASI. Sekalian
gue bikini adek supaya dia nggak kesepian
****
Gokiiilll!!
Kak Adit berhasil bikin aku ngakak sekaligus merenung. Kalau dia ada di
dekatku, pengen aku timpuk dia pake bukunya sendiri. *serius.
Lewat
novel komedi pertamanya ini, ia menyampaikan banyak pesan yang disampaikan
secara halus. Ia menyampaikan pepatah-pepatah yang tidak menggurui. Ia pun
sangat berani untuk bercerita tentang hal-hal absurd. Salah satu contohnya
adalah tentang Tragedi Kolor.
Kalau
dibaca sekilas, kita pasti penasaran dengan Tragedi Kolor itu. Awalnya ketika
membaca Bab ini, aku agak sedikit jijik gituh. Sebenarnya ngapain nih orang
ngomongin yang gituan? Setelah dibaca, aku baru paham kalau dia memang orang
yang aneh, aneh dalam tanda kutip. Ia cukup kreatif, demi kesehatan ia rela
melupakan kegengsiannya untuk menyatukan tiga kolornya menjadi sebuah slayer. Meski
ceritanya disampaikan dengan lebay, tapi seru.
Dari awal baca
novel ini, aku terhanyut sama ceritanya. Seolah-olah aku lagi mendengarkan
curhatan Kak Adit secara langsung. Aku tidak hanya dibuat tertawa oleh
cerita-cerita absurdnya, tapi juga dibuat untuk merenung. Bagaimana perjuangan
Kak Adit untuk merubah diri dari yang biasa menjadi tak biasa. Bagaimana ia
bisa lulus kuliah dengan perjuangan dan pengorbanan. Pokoknya ceritanya sangat
inspiratif.
Novel ini
cocok banget buat kalian yang ingin tertawa sambil mencari motivasi diri. Efek
setelah membaca buku ini, aku jadi lebih semangat lagi dalam mengejar mimpi,
gak gampang menyerah, dan selalu bersyukur. It’s
a great story!
NB: Buat Kak @a_ditter, bukunya sudah
sampai dengan selamat tadi siang. Terima kasih atas kirimannya. Sedikit cerita
aja, gara-gara buku ini, aku menebarkan virus membaca di kantor. Tumben temen
aku yang sudah berusia 40-an baca bukumu sambil bilang “RAME”, padahal biasanya
kalau aku baca buku suka pada cuek. *cieee Kak Adit digemarin ibu-ibu :)
Sukses selalu deh, buat Kak Adit :)
0 komentar:
Posting Komentar