Ketika
aku masih sekolah di SMK, aku kurang suka dengan salah satu guru yang selalu
berbicara tentang “ETIKA”. Kalau memanggil orang, kita tidak boleh berteriak.
Kita tidak boleh duduk sembarangan. Kita tidak boleh ini, tidak boleh itu.
Katanya, harus punya “ETIKA”. Padahal kita itu masih muda, masih suka
kebebasan, dan masih mencari jati diri.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral). Pada saat sekolah, kita tidak
memikirkan tentang etika itu sendiri. Kita hanya ingin menunjukkan kalau ini
loh, kita yang sebenarnya. Tidak perlu tahu etika itu bagaimana, yang penting
kita menikmati hidup.
Namun
ketika memasuki dunia kerja dan seiring bertambahnya usia, aku mulai mengerti
tentang etika. Apa yang selalu dibicarakan guru yang dulu kurang aku sukai,
ternyata memang benar. Bahkan sangat benar.
Ketika
bekerja, kita akan bertemu banyak orang dengan berbagai kepribadian. Dari situ
kita bisa menilai perilaku orang itu seperti apa. Apa lagi ketika kita bekerja
pada bagian manajemen yang harus mengurusi karyawan.
Orang
yang pintar itu banyak, tapi tidak banyak yang paham. Lalu apa hubungannya
dengan etika? Ketika kita punya etika, berarti kita memahami keadaan itu
seperti apa. Karena kita tahu bagaimana menyikapi suatu hal. Dari situ aku
mulai merenungi perilaku diri sendiri, apakah aku punya etika atau tidak.
Karena pada saat kuliah, ada dosen yang membahas juga tentang etika. Katanya,
sepintar apapun kita, kalau tidak punya etika akan terasa percuma. Etika bisa
menjadi penilaian manajemen untuk mempekerjakan kita atau tidak.
Kemudian
“KOMUNIKASI” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan
penerimaaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Tidak hanya etika, komunikasi pun merupakan hal yang
penting. Tapi orang yang punya etika, dia akan tahu bagaimana cara
berkomunikasi.
Seberapa
pentingkah komunikasi? Dari pengertian komunikasi di atas, sudah jelas bahwa
kita berkomunikasi untuk menyampaikan pesan yang dimaksud agar dipahami oleh
penerima pesan. Jika kita tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik, penerima
pesan pun dapat memahami apa yang kita sampaikan. Dan sebaliknya.
Bagiku,
tidak ada orang yang tidak paham ketika menerima pesan dari kita. Yang ada
hanyalah orang yang tidak paham menyampaikan pesannya. Sepintar apapun
seseorang kalau tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi akan terasa sia-sia.
Karena komunikasi adalah cara kita berhubungan dengan sesama.
0 komentar:
Posting Komentar