Sabtu, 06 Juni 2015

ETIKA DAN KOMUNIKASI


Ketika aku masih sekolah di SMK, aku kurang suka dengan salah satu guru yang selalu berbicara tentang “ETIKA”. Kalau memanggil orang, kita tidak boleh berteriak. Kita tidak boleh duduk sembarangan. Kita tidak boleh ini, tidak boleh itu. Katanya, harus punya “ETIKA”. Padahal kita itu masih muda, masih suka kebebasan, dan masih mencari jati diri.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral). Pada saat sekolah, kita tidak memikirkan tentang etika itu sendiri. Kita hanya ingin menunjukkan kalau ini loh, kita yang sebenarnya. Tidak perlu tahu etika itu bagaimana, yang penting kita menikmati hidup.
Namun ketika memasuki dunia kerja dan seiring bertambahnya usia, aku mulai mengerti tentang etika. Apa yang selalu dibicarakan guru yang dulu kurang aku sukai, ternyata memang benar. Bahkan sangat benar.
Ketika bekerja, kita akan bertemu banyak orang dengan berbagai kepribadian. Dari situ kita bisa menilai perilaku orang itu seperti apa. Apa lagi ketika kita bekerja pada bagian manajemen yang harus mengurusi karyawan.
Orang yang pintar itu banyak, tapi tidak banyak yang paham. Lalu apa hubungannya dengan etika? Ketika kita punya etika, berarti kita memahami keadaan itu seperti apa. Karena kita tahu bagaimana menyikapi suatu hal. Dari situ aku mulai merenungi perilaku diri sendiri, apakah aku punya etika atau tidak. Karena pada saat kuliah, ada dosen yang membahas juga tentang etika. Katanya, sepintar apapun kita, kalau tidak punya etika akan terasa percuma. Etika bisa menjadi penilaian manajemen untuk mempekerjakan kita atau tidak.
Kemudian “KOMUNIKASI” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengiriman dan penerimaaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Tidak hanya etika, komunikasi pun merupakan hal yang penting. Tapi orang yang punya etika, dia akan tahu bagaimana cara berkomunikasi.
Seberapa pentingkah komunikasi? Dari pengertian komunikasi di atas, sudah jelas bahwa kita berkomunikasi untuk menyampaikan pesan yang dimaksud agar dipahami oleh penerima pesan. Jika kita tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik, penerima pesan pun dapat memahami apa yang kita sampaikan. Dan sebaliknya.
Bagiku, tidak ada orang yang tidak paham ketika menerima pesan dari kita. Yang ada hanyalah orang yang tidak paham menyampaikan pesannya. Sepintar apapun seseorang kalau tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi akan terasa sia-sia. Karena komunikasi adalah cara kita berhubungan dengan sesama.