Hidup ini penuh keajaiban, sahabat. Setelah sekian lama tak
berjumpa, pertemuan hari ini bersamamu membuatku iri. Iri untuk segera
mendapatkan imam di hidupku. Tapi ceritamu bersama suamimu, membuatku
tercengang. Betapa ajaibnya takdir Tuhan, menjadikan nyata segala hal yang tak
terduga.
Dari rasa patah menjadi berkah. Begitulah nasib cintamu. Kamu telah berlayar dan singgah di beberapa hati. Tapi nyatanya, seseorang
yang tak pernah kamu temui adalah pelabuhan hatimu. Meski kamu berdiam di Depok dan dia di Lampung, jarak tak menjadi penghalang bagi radar jodohmu. Seseorang yang Tuhan persiapkan untukmu begitu jauh dari jangkauan mata, tetapi radar jodoh dengan mudahnya menyatukan kalian.
Sungguh, takdir Tuhan itu selalu mengejutkan. Dirimu yang
semula berbicara di balik kata "iseng", kini berubah menjadi
keseriusan. Pertemuanmu di dunia maya menjadi sah di dunia nyata.
Facebook yang bukan sekadar buku muka, menjadi jembatanmu
menggapai pernikahan. Dari sebuah grup di Facebook, Tuhan mempertemukanmu
dengannya. Sampai komunikasi pun terjalin selama satu bulan. Begitulah ceritamu
kepadaku.
Kesalutanku padamu adalah tentang keyakinan dan kemantapan
hati. Meski baru mengenalnya selama sebulan, bahkan kamu belum pernah
bertatapan muka di dunia nyata, kamu memutuskan untuk menyerahkan kehidupanmu
kepadanya.
Kini kamu dan dia telah halal menjalin percintaan. Membuatku
semakin iri karena gaya pacaranmu berlangsung setelah menikah. Seperti apa yang telah dikatakan suamimu di hadapanku, dia berjanji untuk menuntun hidupmu. Tidak hanya untuk satu atau dua hari saja, tapi untuk selamanya. Bagaimana pun kamu, dia tetap menerima, karena kamu adalah istrinya.
Kamu pun berkata kepadaku, enaknya pacaran setelah menikah. Shalat
berjamaah berdua dengan suami membuat hatimu tenang. Ah, kamu selalu membuatku
iri!
Selamat menempuh hidup baru untuk sahabatku. Semoga
pernikahanmu penuh berkah. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah,
warahmah.
0 komentar:
Posting Komentar