Senin, 05 Mei 2014

Buku "Journey to The Light"



Akhirnya buku keduaku yang ditulis secara berembug, ada dalam genggaman. Sebenarnya aku masih sangat tidak menyangka kalau aku bisa menang dalam lomba cerpen yang diselenggarakan oleh Grup Untuk Sahabat (UNSA) yang bekerja sama dengan penerbit De Teens dari Diva Press Group. Entahlah, mungkin saja aku sedang berjodoh dengan penerbit asal Jogjakarta itu.
Rasanya aku sangat bahagia, karena tulisanku disandingkan dengan penulis lainnya yang jauh lebih hebat dariku. Dan ini adalah untuk pertama kalinya, cerpenku menjadi sebuah buku. Perjalanan menulisku memang panjang. Tak jarang aku mengikuti lomba menulis dan tak pernah menang.
Oke, kita langsung saja ke pokok bahasan.
Buku “Journey to The Light” adalah kumpulan cerpen dari pemenang lomba #TeenligiUNSA yang diadakan pada tahun 2013. Buku ini ditulis oleh lima belas penulis. Dalam buku ini aku disandingkan dengan cerpen dari penulis-penulis hebat seperti, Evi Sudarwanto, Eko Hartono, Bambang Nur Sholeh, Marlina, Ronie Permana, Novri Kumbara, Brita Rahaminta, Pramastri Sisimaya, Erka Rahman, Feri Ariyanto, Dian Nafi, Ragil Kuning, Dee Ann Rose dan Evi Rakhmawati.
Buku ini berisi cerita-cerita untuk menemukan Tuhan. Setiap manusia memiliki jalan kehidupannya masing-masing dan kita memiliki cara yang berbeda untuk kembali kepada Tuhan. Dalam buku ini disuguhkan cerita-cerita yang menggunggah hati, tentang perjalanan hidup yang tak selamanya indah.
Mengutip dari perkataan seseorang, “Sekelam apapun masa lalu, masa depan tetaplah suci.” Yah, meskipun masa lalu kita sangat tidak terpuji atau bahkan begitu menyesakkan jiwa, masa depan tetaplah suci. Kita berhak untuk mengubah diri menjadi lebih baik lagi, merawat diri untuk mengindahkan masa depan.
Cerpen yang kutulis dalam buku ini berjudul “Bercermin Ketika Malam”. Cerpen ini bercerita tentang perjalanan seseorang melawan masa lalunya yang suram. Meski ia sempat menodai cintanya dengan masa lalu itu, tapi ia berusaha sebisa mungkin untuk merubah dirinya.
Tokoh utama dalam cerpen ini bernama Sabil. Seseorang yang tanpa disadari mendekati hal-hal yang dibencinya. Ia mempunyai cerita cinta yang tak biasa. Sampai ia tersadar, bahwa cintanya itu sangatlah tidak pantas dirasakan. Ia mencintai sahabatnya.
Hingga pada satu malam ia curhat kepada Tuhan dan mencoba untuk merubah dirinya. Ia mencoba melupakan dendam di masa lalu. Dan ia pun mencoba melupakan cinta yang hadir untuk sahabatnya.
Untuk cerita yang lebih jelasnya, jangan lupa beli buku “Journey to The Light” dan baca 14 kisah lainnya yang tak kalah menarik. Dijamin semua cerpen dalam buku ini mengena di hati. Semoga buku ini bermanfaat buat siapapun. Amiin.

0 komentar: