Hai apa kabar hatiku?
Mungkin sekarang kau lebih senang terdiam sendiri
Seperti kau sedang bertapa dalam gua yang terang
Walau sebenarnya keramaian menemanimu dalam gemuruh beribu
gema
Kau jadikan alunan nada sebagai sahabatmu
Dan kau menumpahkan setiap belenggu dari segelas hari
menjadi semangkuk diksi
Begitu pula dengan tetesan air matamu yang kau jadikan
secangkir imajinasi hangat
Seluruhnya menjadi ungkapanmu yang kau pikir tak pernah bisa
kau alirkan pada hati lain
Hai hatiku!!!
Tidak pernahkah kau berpikir tentang dunia yang ku jalani
ini
Semua nampak berbeda dari pandangan semula
Kenapa kau tidak mencoba untuk mendobrak pintumu bagi
insan-insan yang menganggap dirimu jauh di bawahnya?
Kenapa sulit bagimu untuk keluar dari pertapaanmu?
Apa waktu yang menjadi keraguanmu?
Atau diriku yang masih belum bisa mengacu pada detik yang
dihadapi?
Atau mungkin kita masih terdiam dalam kekuatan yang akan
mendobrak semua pintu sesuai berjalannya waktu??!!
Hatiku!
Mungkin saja ini kehidupan ceria dari suramnya masa lampau
Kesendirian ini adalah jalan untuk kita terdiam dalam
ketenangan
Tapi jangan pernah kau lupakan keyakinanmu yang menjadi
kunci dari berbagai pertanyaan
0 komentar:
Posting Komentar