Jumat, 26 April 2013

Dzikrul Maut (Mengingat Kematian)

     Kematian adalah pemisah antara jasad dan jiwa seseorang. Setiap makhluk yang bernyawa di dunia ini pasti akan mengalami kematian. Dunia hanyalah kenikmatan sesaat. Kehidupan dunia membuat seseorang tidak pernah merasa puas, karena kepuasan seseorang tidak terbatas dan dipengaruhi oleh hawa nafsu. Kematian akan memutus kenikmatan dunia. Oleh sebab itu, banyak orang yang takut mati karena kenikmatannya akan diputuskan. Namun, orang mukmin tidak akan pernah takut mati. Bagi orang mukmin, kematian adalah gerbang menuju kesempurnaan pahala di hari kiamat.
     
     Orang JENIUS menurut nabi adalah orang yang selalu mengingat kematian dan selalu melaksanakan amal saleh. Mengapa demikian? Karena mereka paham akan tujuan hidup. Mereka paham bahwa dunia hanyalah jalan menuju akhirat sehingga mereka mengingat akan ada kematian yang memutus nikmatnya di dunia. Mereka pun paham bagaimana caranya agar mereka bisa berjalan dengan lurus menuju akhirat.

     Kematian dibagi menjadi tiga jenis :
1. Al Mautul Jasadi / Kematian Fisik
   Contohnya adalah orang yang mempunyai penyakit stroke/lumpuh atau yang mengalami koma. Jasadnya mati, tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, namun hati dan ruh mereka masih hidup. Mereka masih bisa diberi jalan untuk bertaubat kepada Allah SWT.

2. Al Mautul Qolbi / Kematian Hati
    Jaman sekarang sudah sangat banyak insan Tuhan yang mengalami kematian hati. Jasad dan Ruh mereka hidup, tapi hati mereka mati. Mereka adalah orang-orang yang melupakan Tuhannya. Namun, hati mereka masih bisa dihidupkan. Allah masih memberi kesempatan kepada mereka untuk bertaubat. Contohnya saja Ust. Jefri atau Uje, dulunya beliau adalah pecandu narkoba. Beliau diberi kesempatan bertaubat yang luar biasa oleh Allah SWT. Sampai ajalnya menjemput pun, beliau masih menjadi seorang ustadz yang selalu dikenang akan kebaikannya.

3. Al Mautul Ruhi / Kematian Ruh
    Adalah kematian yang memisahkan antara Ruh dan Jasad. Kematian Ruh adalah kematian segala-galanya. Manusia sudah tidak bisa lagi memohon ampun untuk bertaubat. Karena setelah mengalami kematian ini, manusia akan mempertanggungjawabkan segala amal ibadahnya selama di dunia. Hanya tiga hal yang akan berlaku setelah kita mengalami kematian ini, yakni amal saleh, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh.
    Gunakanlah setiap detik waktu dalam kehidupan duniawi ini dengan sebaik-baiknya. Perbanyaklah amal saleh, manfaatkanlah ilmu yang telah diraih dan jadikanlah anak-anak kita sebagai anak yang saleh. Ajarkanlah anak-anak kita ilmu agama yang akan bermanfaat kelak. Seburuk-buruknya anak kita, mereka akan menjadi penyelamat kita di akhirat. Jangan pernah mendoakan sesuatu yang buruk kepadanya. Berilah bekal kepada mereka, agar mereka bisa memandikan kita dan menjadi imam shalat ketika tubuh kita terbujur kaku.

0 komentar: