Minggu, 13 Juli 2014

Makna Kejujuran

     Kejujuran telah  membawaku pada ketenangan. Saat kusembunyikan apa yang ada pada diriku, aku merasa sangat tidak tenang. Namun ketika tiba waktunya aku memiliki kesempatan untuk berbicara, aku mengungkapkan semua tentang diriku. Mungkin terkadang kejujuran itu menyakitkan. Kejujuran itu menamparku juga dirinya. Kejujuran itu membuat kita dilema. Bahkan hampir saja membuatku egois.
     Malam itu ketika kita sama-sama kecewa. Aku pun tak bisa memperbaiki yang terjadi. Aku hanya bisa menangis dan berdoa. Karena apa yang terjadi tak mungkin terhapuskan. Tapi aku mencoba melupakan keegoisan diri. Aku pasrah dengan segala keputusannya. Karena itu adalah hak dia untuk melangkah. Aku tak bisa memaksanya untuk selalu bersamaku. Meski kita sama-sama berpikir bahwa Tuhan itu tak adil. Tapi ternyata Tuhan begitu adil, kita sama-sama tertampar oleh kejujuran itu.
     Sampai Tuhan memberikan waktu untuk kita berbicara langsung. Aku sempat ingin pergi darinya, tapi bagiku terasa berat untuk berpisah dengannnya. Meski aku berkata akan pergi jauh, hati ini tak membenarkan apa yang diucapkan. Antara hati dan ucapan tak sejalan.
     Dan akupun mengikuti apa yang diucapkannya. Kita jalani saja. Yah aku pun akhirnya berpikir demikian. Aku akan menjalani apa yang telah terjadi, namun dengan menghapuskan tujuan awal. Meski sesungguhnya aku masih menginginkan tujuan awal itu. Karena bagiku kebahagian sempurna dengannya adalah dengan menjadi yang halal untuknya.
     Aku sempat menyesal bisa dekat dengannya. Namun penyesalan itu tak akan merubah segalanya. Aku sungguh menyayanginya. Aku belum siap berpisah dengannya. Namun aku pun takut dia akan berpaling dariku. Aku sungguh belum bisa jikalau suatu hari nanti dia bersama wanita lain. Aku sangat belum siap dengan hal itu.
     Sampai aku terus berpikir. Dan kita menjalani hubungan yang mungkin tanpa status dan tujuan. Ternyata hatiku merasa damai ketika kita menyayangi tanpa alasan. Dunia terasa indah saat kita mengutamakan ketulusan dan keikhlasan. Apa yang dilakukan pun akan terasa sangat nyaman. Karena yang dilihat bukanlah tentang tujuan meski sebenarnya kita punya tujuan yang tak terungkapkan.
   Bahkan tentang sebuah rasa sayang yang didasari dengan ketulusan akan terasa sangat menenangkan hati. Ketika menyayangi seseorang tanpa berharap pada keinginan hati, yang dipikirkan bukanlah keinginan itu tapi bagaimana membuat seseorang itu nyaman dan bahagia berada di dekat kita. Kita pasti akan berusaha melupakan keinginan itu.
    Dan tentang harapan itu. Biarlah waktu yang akan menentukan bagaimana akhirnya. Karena Tuhan selalu menyiapkan hal yang indah untuk hamba-Nya. Yang penting adalah selalu berusaha, berdoa, dan berbaik sangka kepada Tuhan.

0 komentar: