Selasa, 22 Juli 2014

Tentang aku, kamu, dan kita.

Terkadang aku merasa hidup ini tak adil. Namun aku terlalu salah untuk berpikir seperti itu. Ternyata Tuhan selalu memberi keadilan kepada setiap hamba-Nya. Tinggal bagaimana kita menyadari diri sendiri.

Teruntuk yang menyayangiku dengan tulus.
Terima kasih atas segala kasih sayang yang kau berikan kepadaku. Kehadiranmu memberi warna baru dalam setiap jejak langkahku. Kau membuat segalanya menjadi pelajaran yang sangat berharga. Rasa sayangmu sangat indah. Meluluhkan setiap keegoisan dan amarah.
Sayang, kau membuat kecemasan menjadi penantian yang indah. Kau membuat kekesalan menjadi sebuah pemahaman diri. Kau membuat amarah menjadi senyuman. Kau membuat ketakutan menjadi sebuah kekuatan. Kau membuatku memahami kehidupan bahwa segala yang negatif belum tentu buruk, bahwa apapun yang buruk bisa diperbaiki dengan sebuah proses yang indah.
Apa yang kau ucap menjadi semangat. Apa yang kau nikmati mengajarkanku untuk kunikmati juga. Karena kesakitan selalu ada dalam hidup ini, kau selalu memberiku semangat untuk menikmatinya. Apapun yang terjadi dan bagaimanapun kondisinya, kini aku belajar untuk menikmati.
Karenamu, aku melupakan harapan kepadamu. Aku merubah tujuan harapanku. Aku lebih berharap kepada Tuhan yang menentukan takdir kita. Lewat doa aku menyayangimu. Dalam setiap sujud, selalu ada doa untukku, kamu, dan kita.
Aku yakin, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Pun untuk kita yang sedang berjalan menemukan takdir cinta. Bagaimanapun masa depan kita, kita nikmati setiap prosesnya.
Kini aku tak cemas lagi tentang apa yang akan terjadi nanti. Karena yang terpenting adalah saat ini, saat di mana yang akan menentukan masa depan.

Sayang, semoga hidupku selalu sakinah bersamamu. Pun sebaliknya. Semoga kebahagiaan kita selalu terjaga. Bagaimana pun akhir dari cerita kita, semoga kita saling mensyukuri indahnya kasih sayang ini. Aamiin.

0 komentar: