Jumat, 29 November 2013

#MyMomMyAngel buku "Ibuku Berbeda"



Tadi siang ketika sedang mendengarkan pengajian di Majlis Ta’lim, aku mendapatkan berita yang begitu menyesakkan. Bukan sebuah berita duka tapi sebuah berita yang begitu menggembirakan. Awalnya aku mendapatkan sms kalau ada yang mengirimkan surat untukku. Katanya surat dari Jogja dan suratnya ada di tangan Pak RT di daerah rumahku. Orang-orang di sekitar rumah memang banyak  yang tidak tahu kalau namaku adalah Dina, mereka hanya tahu kalau namaku Orin, nama panggilanku sejak aku kecil. Jadi mereka tidak tahu surat yang ditujukan atas nama Dina itu untuk siapa.
Aku langsung mengirim sms kepada orang di rumah untuk segera mengambilnya. Mama membalas smsnya kalau kiriman dari Jogja itu adalah sebuah novel dan sertifikat. Dari situ aku mulai penasaran. Sebenarnya novel dan sertifikat apa yang aku terima. Aku pun menebak-nebak, paket yang ada di rumah itu adalah hasil dari lomba yang aku ikuti, yaitu proyek kolaborasi #MyMomMyAngel yang diadakan oleh penerbit De Teens dari Diva Press Group.
Sampai di kantor aku mengecek alamat web Diva Press, aku langsung mencari karya-karya yang terpilih dalam proyek tersebut. Aku menemukan namaku berada di urutan ke-43. Dari sekitar 450 karya, alhamdulillah karyaku termasuk 85 karya terpilih terpilih untuk dimuat dalam buku yang merupakan proyek kolaborasi itu. Aku tak bisa menahan air mataku. Aku langsung teringat Mama.

 

Betapa bahagianya tulisanku untuk pertama kalinya dimuat dalam sebuah buku. Cerita tentang Mama membawa berkah. Aku jadi mengingat semua perilaku kepada Mama. Aku memang selalu bertengkar dengan Mama. Sehingga ketika aku tahu kalau tulisanku tentang Mama dimuat dalam sebuah buku, aku langsung menangis. Aku mengingat segala dosaku kepada Mama. Aku sangat sedih dengan semua sikapku yang selalu keras kepala terhadap Mama. Aku langsung meminta maaf kepada Mama lewat ponselku.
Dengan adanya buku ini, aku jadi mengingat setiap kesalahanku. Awalnya aku pesimis bahwa aku tidak akan memenangkan lomba ini karena aku selalu kalah dalam mengikuti lomba menulis. Aku mengabaikan lomba ini, jadi ketika aku tahu bahwa tulisanku ada dalam buku Ibuku Berbeda, aku merasa kebingungan sendiri. Aku masih belum percaya kalau karyaku kini diakui. Padahal lomba ini sudah diumumkan sejak tanggal 25 Oktober lalu, tapi aku baru tahu hari ini.
Dengan adanya buku ini pula, aku tersadar bahwa kegalauan itu tak selalu negatif. Buktinya aku masih bisa bangkit dan berkarya setelah melewati hari-hari suram bersama masa laluku. Aku masih bisa melihat masa depan yang lebih indah. Aku tidak menyangka kalau akhirnya aku akan seperti ini. Aku bekerja sesuai dengan passion-ku, yakni pekerjaan yang berhubungan dengan Akuntansi. Aku juga bisa meluangkan waktu untuk menulis. Semua keterpurukan di masa lalu justru menjadi semangat untukku bisa melangkah lebih baik lagi. Masa lalu kubiarkan menjadi sebuah cerita yang memberi arti untuk kehidupanku. Meski masa lalu itu terasa sangat perih, namun masa lalu itu merupakan keindahan di masa depan. Aku mengerti bahwa galau itu bukanlah hanya sebuah masalah. Galau pun bisa menjadi pemicu semangat.
Aku sangat berterima kasih kepada De Teens dan Diva Press. Karena kehadiran buku ini, menjadi motivasiku untuk menulis lebih banyak dan bermanfaat lagi. Buku ini pun menjadi motivasiku untuk selalu menghormati dan menyayangi Mama, dan selalu memandang positif atas segala peristiwa yang terjadi. Terima kasih atas hadiah terindah di akhir tahun ini.


sertifikat pertamaku dalam lomba menulis

0 komentar: