Rabu, 12 Juni 2013

MOS & MOP SMAKZIE angkatan 2006-2007

Bagiku, masa-masa SMK tidak akan pernah terlupakan. Awalnya aku merasa sepi sendiri, karena dari kelasku saat kelas 3 SMP hanya aku yang melanjutkan sekolah ke SMK Negeri 1 Cianjur. Aku pernah dikepung oleh sobat-sobatku di SMP. Mereka bilang kalau aku tidak bisa memanfaatkan nilai UAN yang lumayan untuk bisa masuk ke SMA terpaforit di kotaku. Sampai mereka yang sudah pasti masuk ke SMA itu memarahiku karna cinta pertamaku di SMP tidak mempunyai nilai UAN yang cukup untuk melanjutkan sekolah ke SMA terpaforit itu dan aku masih menunggu pengumuman hasil tes masuk ke SMK. Aku pun membalas perkataan mereka, "Ini adalah keinginanku. Aku ingin menjadi seorang akuntan, jadi aku harus melanjutkan sekolah ke SMK dengan jurusan Akuntansi. Kalau saja nilaiku bisa ditukar dengannya, aku rela bertukar nilai dengannya. Asal dia bahagia bisa masuk ke sekolah paforitnya."

Aku harus mengikuti seleksi untuk bisa bersekolah di SMK. Seleksinya lumayan penuh perjuangan. Dari mulai tes tertulis, tes wawancara, dan tes bahasa Inggris. Aku sudah bertekad dalam hatiku. Aku harus masuk jurusan Akuntansi. Kalau pun aku tidak lolos seleksi di SMK Negeri, aku masih bisa bersekolah di sekolah lain dengan jurusan yang sangat aku idamkan.

Hingga aku dinyatakan lolos seleksi, aku bersyukur bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah yang telah aku idam-idamkan sejak lama. Aku mulai mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) dan MOP (Masa Orientasi Program). Waktu itu, aku masih culun, sangat culun. Tapi aku beruntung, aku langsung mendapatkan seorang teman. Dia bernama @disyacha. Pertemuan kami dimulai ketika testing. Dia satu-satunya murid dari SMP Warung Kondang yang mengikuti testing bersama kami yang berasal dari SMPN 2 Cianjur. Ketika MOS kami selalu bersama. Baik suka dan duka selalu kami bagi (lebay, hehe). Beruntungnya kami ditempatkan di kelas yang sama sampai kelas 3.

Kembali lagi ke MOS dan MOP. Acara permulaan di sekolah itu membuat aku sedikit stress. Aku harus bangun pagi-pagi dan memakai atribut yang kurang gaul gitu. Aku memakai topi dari bongsang (tempat membawa telur), memakai rompi dari kardus, dan memakai papan nama dengan menggunakan nama penyakit. Entah kenapa aku memikirkan nama 'Disentri' untuk pakaianku. Menurutku nama itu sedikit keren, walaupun aku harus ditertawakan oleh orang lain karena disentri adalah penyakit yang berhubungan dengan perut.

Tapi kegiatan awal di sekolah itu, membuatku merasakan keceriaan. Apalagi ketika penutupan acara yang digelar di Perkemahan Mandala Kitri, Cibodas. Meskipun tempatnya dingin, aku cukup merasakan kehangatan dari kebersamaan yang timbul ketika di sana. Banyak sekali memori yang terjalin di sana. Tiga hari tiga malam itu adalah pengalaman yang terindah. Perjuangannya sungguh terasa ketika terjebak hujan ditempat sedingin itu.


perkumpulan para pejuang MOS MOP di aula sekolah




*I Miss you, All. Teman-teman Generasi Pelangi Smakzie ;)

0 komentar: